Mourinho Tidak Akan Kembali Bersama Real Madrid

mourinho-tidak-akan-kembali-bersama-real-madrid

Mourinho Tidak Akan Kembali Bersama Real Madrid. Jose Mourinho, sang taktisi Portugal yang legendaris, baru saja memadamkan api rumor panas tentang kemungkinan kembalinya ke Real Madrid. Di konferensi pers jelang laga Liga Champions Benfica lawan Napoli pada 9 Desember 2025, Mourinho tegas bilang, “Ini sudah tertutup, kalian wartawan yang buka topik ini.” Pernyataan itu datang di tengah tekanan berat pada pelatih Madrid saat ini, Xabi Alonso, usai dua kekalahan beruntun di Santiago Bernabeu. Dari kalah 0-2 lawan Celta Vigo di La Liga hingga tersingkir 1-2 dari Manchester City di Eropa, skuad Los Blancos lagi goyah. Usia 62 tahun tak halangi Mourinho bicara blak-blakan, tapi ini konfirmasi akhir: pintu Bernabeu takkan terbuka lagi untuknya. Fans Madrid yang sempat bermimpi reuni, kini harus terima kenyataan pahit ini. TIPS MASAK

Sejarah Singkat Mourinho di Real Madrid: Mourinho Tidak Akan Kembali Bersama Real Madrid

Mourinho tiba di Real Madrid pada 2010 dengan misi jelas: hancurkan dominasi Barcelona era Pep Guardiola. Tiga musim berlalu penuh drama, tapi hasilnya tak bisa diremehkan. Ia raih gelar La Liga 2011/12 dengan rekor 100 poin—pencapaian ikonik yang pecah stranglehold Barca. Selain itu, Copa del Rey 2011 dan Supercopa de Espana 2012 jadi tambahan trofi. Di Liga Champions, Mourinho bawa tim ke semifinal tiga kali berturut-turut, meski gagal angkat trofi—hanya selangkah dari final 2012 via adu penalti lawan Bayern Munich. Win rate-nya di La Liga capai 76,3 persen dari 114 laga, cetak 326 gol. Ia rekrut bintang seperti Luka Modric, Mesut Ozil, dan Angel Di Maria, plus bawa Ricardo Carvalho serta Michael Essien dari Chelsea. Era itu penuh gesekan internal, tapi Mourinho tinggalkan fondasi kuat yang bantu Madrid raih La Decima di 2014.

Alasan Penolakan Kembali: Mourinho Tidak Akan Kembali Bersama Real Madrid

Mourinho tak main-main soal penolakan ini. Saat ditanya Diario AS, ia bilang, “Tak perlu tutup pintu itu, karena sudah tertutup rapat.” Usia dan komitmen di Benfica jadi faktor utama—ia baru ambil alih klub Portugal itu sejak September 2025, dan fokus bangun skuad kompetitif di Liga Champions. Tekanan di Madrid saat ini mirip era dia dulu: skuad bintang tapi hasil buruk, tapi Mourinho lihat itu bukan urusannya lagi. Ia akui pernah tolak tawaran Florentino Perez untuk stay pada 2013, pilih balik ke Chelsea demi tantangan baru. Kini, di usia 62, Mourinho lebih pilih proyek stabil daripada badai di Spanyol. “Saya tak ubah gaya setelah 25 tahun,” tambahnya, tunjukkan keyakinan pada filosofi “setiap laga final.” Rumor ini muncul karena kekalahan Madrid, tapi Mourinho sebut itu ciptaan media, bukan realita.

Situasi Saat Ini di Real Madrid

Real Madrid lagi di ujung tanduk musim 2025/26. Kekalahan 0-2 dari Celta Vigo pada 7 Desember bikin mereka main 10 orang sepanjang babak kedua, usai kartu merah Fran Garcia dan Alvaro Carreras. Lalu, 10 Desember, kalah 1-2 lawan City di Bernabeu—gol Vinicius Junior dibalas Nico O’Reilly dan penalti Erling Haaland. Alonso, mantan anak asuh Mourinho, kini di bawah api kritik: tim tertinggal empat poin dari Barcelona di La Liga dan terancam degradasi di Liga Champions. Perez disebut pertimbangkan caretaker jika hasil buruk lanjut, tapi nama Mourinho cuma spekulasi sementara. Laga lawan Benfica 28 Januari nanti bakal jadi reuni emosional—Mourinho lawan bekas muridnya—tapi tanpa harapan transfer. Madrid butuh stabilitas, bukan reuni masa lalu.

Dampak Pernyataan Mourinho

Ucapan Mourinho ini redakan spekulasi tapi tambah tekanan pada Alonso. Media Spanyol yang sempat heboh kini geser ke opsi lain, seperti Carlo Ancelotti atau pelatih internal. Bagi fans, ini kekecewaan—banyak yang ingat Mourinho sebagai “The Special One” yang bawa intensitas tinggi. Di Benfica, pernyataan ini malah bangun citra: Mourinho fokus, tak tergoda rumor. Ia bilang Benfica takkan santai lawan Napoli, yang lagi kuat di bawah gaya pelatih baru mereka. Secara luas, ini tunjukkan evolusi karir Mourinho: dari provokator jadi figur bijak yang pilih proyek panjang. Rumor Madrid cuma tambah legenda masa lalunya, tanpa ganggu masa kini.

Kesimpulan

Penolakan tegas Mourinho soal kembalinya ke Real Madrid tutup babak menarik dalam sejarah sepak bola. Dari trofi La Liga hingga semifinal Eropa berturut, warisannya di Bernabeu abadi, tapi ia pilih maju daripada mundur. Madrid harus cari solusi sendiri di tengah krisis, sementara Mourinho nikmati tantangan di Benfica. Pernyataan “sudah tertutup” itu bukan akhir karirnya, tapi sinyal ia siap cerita baru. Sepak bola penuh kejutan, tapi kali ini, reuni impian fans harus ditunda selamanya. Yang pasti, Mourinho tetap ikon—tak tergantikan, tak tergoda.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Post Comment