Aturan Kick Off dan Restart Permainan Sepak Bola
Aturan Kick Off dan Restart Permainan Sepak Bola. Kick-off dan restart permainan merupakan fondasi dasar sepak bola yang menentukan bagaimana pertandingan dimulai serta dilanjutkan setelah terhenti. Aturan ini diatur dalam Law 8 Laws of the Game, yang terus disempurnakan untuk menjaga kelancaran dan keadilan. Pada edisi 2025/26, tidak ada perubahan signifikan pada prosedur kick-off dasar, tapi penekanan pada dropped ball semakin jelas untuk menghindari kontroversi. Kick-off bukan hanya seremoni pembuka, tapi juga momen strategis, sementara dropped ball digunakan saat permainan dihentikan tanpa pelanggaran spesifik. Pemahaman aturan ini penting agar pertandingan berjalan lancar dan minim perdebatan. REVIEW WISATA
Prosedur Kick-Off: Aturan Kick Off dan Restart Permainan Sepak Bola
Kick-off dilakukan untuk memulai babak pertama, babak kedua, setiap babak perpanjangan waktu, serta setelah gol tercipta. Prosedur dimulai dengan undian koin: tim pemenang memilih apakah ingin menendang lebih dulu atau memilih sisi lapangan. Tim lawan mendapat pilihan yang tersisa. Bola ditempatkan tepat di titik tengah lapangan, dan semua pemain kecuali penendang harus berada di setengah lapangan sendiri. Pemain lawan wajib berada minimal 9,15 meter dari bola hingga ditendang.
Bola dalam permainan saat ditendang dan bergerak maju—sejak 2019, arah tendangan bebas ke segala arah, termasuk mundur. Gol boleh tercipta langsung dari kick-off ke gawang lawan, tapi jika masuk gawang sendiri, diberi tendangan sudut kepada lawan. Jika penendang menyentuh bola lagi sebelum disentuh pemain lain, diberi indirect free kick kepada lawan. Pelanggaran prosedur lain membuat kick-off diulang. Aturan ini membuat kick-off lebih fleksibel dan strategis, sering dimanfaatkan untuk serangan cepat.
Dropped Ball sebagai Restart: Aturan Kick Off dan Restart Permainan Sepak Bola
Dropped ball adalah cara restart saat permainan dihentikan tanpa alasan spesifik seperti pelanggaran, misalnya karena cedera atau gangguan luar. Bola dijatuhkan oleh wasit di tempat bola saat permainan berhenti. Jika di dalam area penalti, bola dijatuhkan untuk kiper tim bertahan. Pemain lain harus berada minimal 4 meter dari bola hingga menyentuh tanah.
Bola dalam permainan saat menyentuh tanah. Jika masuk gawang tanpa disentuh minimal dua pemain, restart dengan goal kick atau corner kick tergantung arah. Pada 2025/26, dropped ball lebih sederhana: jika jelas tim mana yang akan mendapat keuntungan, bola untuk tim itu; jika tidak, untuk tim yang terakhir menyentuh bola. Ini mengurangi subjektivitas wasit dan mempercepat alur permainan, terutama saat bola keluar karena sentuhan orang luar tanpa niat curang.
Pelanggaran dan Sanksi pada Restart
Pelanggaran kick-off atau dropped ball jarang berujung sanksi berat, tapi tetap dijaga ketat. Pada kick-off, encroachment atau sentuhan ganda disengaja dihukum indirect free kick. Untuk dropped ball, jika pemain menyentuh sebelum menyentuh tanah, dropped ball diulang. Terkait restart lain, seperti saat bola disentuh orang luar tanpa niat mengganggu, kini hanya indirect free kick tanpa kartu, selama tidak memengaruhi permainan.
Ini termasuk pelatih atau cadangan yang menyentuh bola keluar untuk mempercepat restart. Sanksi hanya diberi jika ada niat curang atau pengulangan. Aturan ini membuat restart lebih manusiawi, fokus pada kelancaran daripada hukuman kecil, sehingga waktu efektif permainan meningkat.
Kesimpulan
Aturan kick-off dan restart permainan di Laws of the Game 2025/26 menunjukkan keseimbangan antara tradisi dan adaptasi modern. Prosedur kick-off yang fleksibel mendorong kreativitas taktis, sementara dropped ball yang disederhanakan mengurangi jeda tidak perlu. Semua ini bertujuan menjaga sepak bola tetap mengalir, adil, dan menarik bagi pemain maupun penonton. Dengan penerapan konsisten di kompetisi global, aturan ini memperkuat esensi permainan: mulai cepat, lanjut lancar, dan selesai fair. Ke depan, evaluasi berkelanjutan akan terus menyempurnakan momen-momen dasar ini agar sepak bola semakin dinamis.



Post Comment