Alasan Para Fans MU Membenci Ruben Amorim
Alasan Para Fans MU Membenci Ruben Amorim. Manchester United kembali menjadi sorotan setelah start buruk di musim 2025/2026, dengan kekalahan telak 0-3 dari Manchester City pada 14 September 2025 menambah derita di Old Trafford. Pelatih Ruben Amorim, yang diharapkan membawa kebangkitan sejak kedatangannya pada November 2024, kini menjadi sasaran kemarahan suporter. Tagar #AmorimOut ramai di media sosial, mencerminkan kekecewaan fans terhadap performa tim. Apa yang membuat fans MU begitu geram pada pelatih asal Portugal ini? Apakah taktiknya yang kaku menjadi penyebab utama? Dan bagaimana tanggapan Amorim menghadapi hujatan ini? Artikel ini akan mengulas secara ringkas alasan di balik kebencian fans dan respons sang pelatih. BERITA BOLA
Siapakah Itu Ruben Amorim
Ruben Amorim, lahir di Lisboa pada 27 Januari 1985, adalah mantan pemain Timnas Portugal yang beralih menjadi pelatih dengan reputasi cemerlang. Sebelum bergabung dengan Manchester United, ia meraih sukses besar bersama Sporting CP, memenangkan Liga Portugal pada musim 2020/2021 dan 2023/2024, serta Piala Liga Portugal. Gaya kepelatihannya yang mengedepankan formasi 3-4-3, tekanan tinggi, dan penguasaan bola membuatnya dianggap sebagai pelatih muda paling menjanjikan di Eropa. Pada November 2024, United merekrutnya dengan biaya kompensasi sekitar 10 juta euro untuk menggantikan Erik ten Hag, yang dipecat setelah hasil buruk. Amorim datang dengan harapan besar untuk mengembalikan kejayaan Setan Merah, tetapi realitas di lapangan ternyata jauh lebih rumit.
Apakah Taktik yang Itu-itu Saja Juga Merupakan Faktor Kebencian Fans Terhadap Dirinya
Salah satu alasan utama kebencian fans terhadap Amorim adalah keteguhannya pada formasi 3-4-3, yang dianggap tidak cocok dengan skuad United saat ini. Formasi ini, yang sukses di Sporting CP, terlihat kaku di Premier League. Pemain seperti Bruno Fernandes dipaksa bermain lebih defensif, sementara talenta muda seperti Kobbie Mainoo sering dicadangkan, memicu frustrasi suporter. Kekalahan memalukan dari Grimsby Town di EFL Cup pada Agustus 2025 menjadi puncak kekecewaan, dengan tim tampak kehilangan fokus dan mentalitas. Fans menilai Amorim tidak fleksibel, terutama setelah ia menolak mengubah taktik meski hanya meraih satu kemenangan dari empat laga awal musim.
Statistik menunjukkan United hanya mencatatkan delapan kemenangan dari 31 laga Premier League di bawah Amorim, dengan persentase kemenangan 24%, salah satu yang terburuk dalam sejarah klub. Kekalahan 0-3 dari Manchester City memperlihatkan kelemahan taktiknya, di mana United kesulitan menguasai bola dan mudah ditembus lawan. Fans juga kecewa dengan keputusan Amorim mencoret pemain seperti Marcus Rashford dan Alejandro Garnacho dari laga besar, yang dianggap merusak dinamika tim. Kegagalan adaptasi taktik ini, ditambah hasil buruk, membuat fans merasa proyek Amorim hanya omong kosong, jauh dari janji awal untuk membawa identitas baru ke Old Trafford.
Tanggapan Ruben Amorim Usai Dihujat Oleh Banyak Fans MU
Menghadapi gelombang kritik, Amorim tetap teguh pada pendiriannya. Setelah kekalahan dari Manchester City, ia berkata, “Jika klub ingin mengubah filosofi, mereka harus mengganti pelatih. Saya percaya pada cara saya, dan saya akan terus melakukannya sampai akhir.” Pernyataan ini justru memicu kemarahan lebih lanjut, karena fans menganggapnya sebagai sikap keras kepala. Namun, Amorim juga menunjukkan sisi emosional, mengakui tekanan besar di United. “Saya menderita lebih dari fans. Saya tahu ekspektasi di klub ini, tapi saya akan berjuang untuk yang terbaik selama masih di sini,” ujarnya.
Ia juga meminta maaf atas performa tim, terutama setelah kekalahan dari Grimsby, dengan mengatakan, “Kami harus memperbaiki banyak hal, tapi saya yakin United bisa bangkit.” Meski begitu, pernyataannya bahwa timnya adalah “yang terburuk dalam sejarah” setelah kalah dari Brighton pada Januari 2025 dianggap ceroboh oleh fans, karena dianggap merendahkan klub. Amorim berusaha menjelaskan bahwa itu adalah ekspresi frustrasi pribadi, bukan kritik kepada pemain, tapi hal ini tidak cukup meredam amarah suporter.
Kesimpulan: Alasan Para Fans MU Membenci Ruben Amorim
Kebencian fans Manchester United terhadap Ruben Amorim berakar pada hasil buruk tim dan keteguhannya pada taktik 3-4-3 yang dianggap tidak efektif. Dengan hanya satu kemenangan di awal musim dan kekalahan memalukan dari tim kecil, fans merasa kecewa dengan kurangnya adaptasi dan hasil nyata dari pelatih yang awalnya dianggap visioner. Meski Amorim menunjukkan komitmen dan kejujuran dalam menghadapi kritik, pernyataannya yang keras kepala justru memperburuk situasi. Bagi penggemar di Indonesia, situasi ini mencerminkan tantangan besar United dalam menemukan stabilitas. Apakah Amorim bisa membalikkan keadaan atau justru akan menjadi pelatih berikutnya yang dipecat, hanya waktu yang akan menjawab.
Post Comment