Ole Gunnar Solskjaer Kritik Taktik Ruben Amorim

ole-gunnar-solskjaer-kritik-taktik-ruben-amorim

Ole Gunnar Solskjaer Kritik Taktik Ruben Amorim. Pada 13 November 2025, Ole Gunnar Solskjaer kembali jadi sorotan dengan komentar pedas soal taktik Ruben Amorim di Manchester United. Mantan pelatih Setan Merah itu, yang kini menikmati pensiun sebagai pengamat, bilang sistem 3-4-3 Amorim “tak akan berhasil” dan bikin tim sulit cetak gol karena terlalu banyak bek. Kritik ini muncul di podcast Norwegia pasca kekalahan United 1-2 dari Arsenal, di mana skuad Amorim lagi-lagi mandul meski kuasai bola. Solskjaer, yang pernah angkat MU dari keterpurukan 2018-2021, sebut pendekatan ini “bukan identitas Manchester United”. Di usia 52 tahun, ia tak segan sindir penerusnya, meski tambah bilang sistem itu “menyeramkan kalau dieksekusi bagus”. Dengan United stuck di posisi delapan klasemen, komentar ini tambah panas suasana Old Trafford. Apakah ini nasihat bijak atau pukulan rendah dari mantan? Mari kita kupas lebih dalam perdebatan taktik yang kini jadi pusat perhatian penggemar. BERITA BOLA

Latar Belakang Kritik Solskjaer: Dari Pahlawan ke Pengamat Tajam: Ole Gunnar Solskjaer Kritik Taktik Ruben Amorim

Ole Gunnar Solskjaer bukan orang asing dengan tekanan di Manchester United. Ia ambil alih 2018 saat tim finis keenam, dan dalam dua setengah tahun, bawa mereka ke final Liga Europa serta posisi kedua liga. Gaya Solskjaer sederhana: serangan cepat, transisi kilat, dan manfaatkan talenta individu seperti Bruno Fernandes yang ia debutkan. Tapi era itu berakhir tragis pada November 2021 setelah kekalahan 4-1 dari Watford, di mana ia akui skuad kurang mental juara. Kini, sebagai direktur sepak bola di klub Norwegia Molde, Solskjaer sering komentar soal MU—dari pujian ke Erik ten Hag hingga sindiran halus ke pelatih sementara.

Kritik ke Amorim datang di momen pas: United kalah tiga laga beruntun di Premier League, termasuk dari tim papan tengah seperti Bournemouth. Solskjaer, yang masih dekat dengan Sir Alex Ferguson, bilang ia “khawatir” melihat tim lamanya main defensif. “Saya bangga dengan Ruben, tapi taktiknya tak cocok dengan DNA MU,” ujarnya di podcast. Ini bukan serangan pribadi—Solskjaer puji Amorim sebagai “pelatih cerdas” dari Sporting Lisbon—tapi lebih ke warisan klub. Ia ingatkan era Ferguson yang selalu ofensif, dengan rata-rata 2,5 gol per laga. Amorim, baru tiga bulan pegang kendali sejak Oktober, hadapi tekanan mirip Solskjaer dulu: skuad mahal tapi inkonsisten. Komentar ini viral cepat, dengan fans MU terbelah—sebagian setuju, yang lain bilang Solskjaer iri karena tak pernah angkat trofi besar.

Detail Taktik yang Disorot: Masalah 3-4-3 di Old Trafford: Ole Gunnar Solskjaer Kritik Taktik Ruben Amorim

Inti kritik Solskjaer ada di formasi 3-4-3 Amorim, yang ia sebut bikin “lima bek di lapangan” dan susah cetak gol. Sistem ini sukses di Sporting—juara liga 2021 dan 2024—dengan wing-back agresif seperti Pedro Porro dan fokus pressing tinggi. Tapi di MU, eksekusinya goyah: rata-rata possession 58 persen tapi gol cuma 1,1 per laga, terburuk sejak 2014. Solskjaer sorot lini belakang tumpul: Lisandro Martinez bagus baca permainan, tapi Harry Maguire dan Matthijs de Ligt sering maju lambat, bikin transisi mandek. “Kita punya Rashford dan Garnacho yang cepat, tapi taktik ini kunci mereka di belakang,” katanya.

Contoh nyata: laga lawan Arsenal, United kuasai bola 62 persen tapi tembakan on target cuma tiga. Amorim coba adaptasi dengan geser Kobbie Mainoo ke gelandang box-to-box, tapi Solskjaer bilang itu “hilang identitas”. Ia bandingkan dengan gaya lamanya: 4-2-3-1 fleksibel yang beri kebebasan ke Fernandes dan Pogba. Statistik dukung argumennya—di era Solskjaer, MU cetak 70 gol musim 2020/2021; sekarang, baru 18 dari 12 laga. Tapi Solskjaer akui sisi positif: “Kalau dieksekusi sempurna, ini mengerikan lawan. Lihat bagaimana Sporting hancurkan Porto.” Masalahnya, skuad MU kurang cocok—cedera Luke Shaw ganggu wing-back, dan striker Joshua Zirkzee belum klik. Kritik ini buka debat: apakah Amorim butuh waktu, atau taktik ini memang tak pas untuk kultur Inggris yang cepat?

Respons Amorim dan Dampak ke Skuad: Tekanan Meningkat

Ruben Amorim tak diam begitu saja. Pasca podcast Solskjaer, pelatih 40 tahun itu bilang di konferensi pers jelang laga lawan Brighton, “Saya hormati Ole, dia bangun fondasi bagus. Tapi setiap pelatih punya visi sendiri.” Amorim tekankan adaptasi: “Kami main 3-4-3 untuk solid, bukan mundur. Gol akan datang kalau pemain percaya.” Ia sebut kritik ini “motivasi”, mirip saat ia hadapi sindiran di Portugal. Di ruang ganti, suasana tegang—laporan bilang Fernandes dukung Amorim, tapi Maguire frustrasi posisi barunya. United kalah empat dari enam laga terakhir, tekanan dari petinggi klub naik, dengan spekulasi INEOS pertimbangkan perubahan.

Dampaknya luas: fans di forum online sebut Solskjaer “bicara dari singgasana”, tapi survei menunjukkan 55 persen penggemar setuju taktik Amorim terlalu konservatif. Ini ingatkan era Ten Hag, di mana kritik mantan pelatih bikin skuad ragu. Amorim respons dengan rotasi: debutkan Amad Diallo di sayap untuk tambah kecepatan, dan janji tweak formasi ke 3-4-2-1 lawan tim kuat. Solskjaer sendiri klarifikasi via media sosial: “Bukan kritik, tapi kekhawatiran sahabat.” Tapi kata-katanya tambah api—MU butuh menang besar akhir pekan ini untuk redakan gejolak. Di balik itu, ini cerita klasik: mantan vs sekarang, di mana taktik jadi medan perang untuk identitas klub.

Kesimpulan

Kritik Ole Gunnar Solskjaer ke taktik Ruben Amorim jadi pengingat bahwa Manchester United tak pernah jauh dari perdebatan panas. Dari sorotan 3-4-3 yang “tak cocok” hingga panggilan kembali ke identitas ofensif, komentar ini buka luka lama tapi juga dorong perubahan. Amorim, dengan visi modernnya, punya waktu terbatas untuk bukti hasil—kemenangan akhir pekan ini bisa redakan badai. Bagi Solskjaer, ini bukti ia masih peduli, meski dari jauh. Di tengah musim yang suram, United butuh bukan cuma taktik bagus, tapi kebersamaan. Apakah Amorim adaptasi atau Solskjaer terbukti benar? Jawabannya ada di lapangan, di mana legenda dan inovator benturkan ide. Penggemar Setan Merah harap ini jadi katalis, bukan retak baru.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Post Comment