Chelsea Dicoret dari List Juara Premier League, Kenapa?

chelsea-dicoret-dari-list-juara-premier-league-kenapa

Chelsea Dicoret dari List Juara Premier League, Kenapa? Pekan ke-12 Liga Inggris musim 2025-26 membawa kabar kurang mengenakkan bagi Chelsea, yang kini duduk di posisi ketiga klasemen dengan 20 poin dari 11 pertandingan. Meski selisih hanya enam poin dari Arsenal di puncak, skuad asuhan Enzo Maresca tiba-tiba dicoret dari daftar kandidat juara oleh banyak analis. Alasan utamanya? Kurangnya konsistensi, rentetan cedera, dan masalah disiplin yang bikin pertahanan rapuh. Padahal, mereka baru saja angkat trofi Club World Cup musim panas lalu, bikin ekspektasi melambung. Kini, narasi berubah: apakah The Blues cuma musim transisi lagi, atau masih ada harapan bangkit? Kita bedah alasannya tanpa basa-basi. BERITA BOLA

Performa Awal yang Menjanjikan Tapi Rapuh: Chelsea Dicoret dari List Juara Premier League, Kenapa?

Chelsea memulai musim dengan gebrakan, meraih enam kemenangan, dua imbang, dan tiga kekalahan—total selisih gol plus 10 yang lumayan untuk tim yang sering dikritik soal finishing. Kemenangan telak atas Wolves akhir pekan lalu angkat mereka ke posisi tiga, unggul atas Liverpool dan Manchester United. Lini depan ganas, dengan kontribusi merata dari penyerang utama yang cetak delapan gol bersama, plus gelandang kreatif yang bikin 12 assist. Penguasaan bola rata-rata 58 persen per laga tunjukkan taktik Maresca ala possession tinggi mulai nyantol, mirip era Pep di City dulu.

Tapi, rapuhnya terlihat di laga-laga besar. Kekalahan 1-3 dari Arsenal di Emirates bulan lalu jadi titik balik, di mana mereka kebobolan dua gol dari set-piece karena marking longgar. Di laga tandang ke Anfield, imbang 2-2 tapi sempat unggul dua gol sebelum ambruk gara-gara kesalahan individu. Statistik babak kedua buruk: cuma menang dua dari enam laga, dengan kebobolan 70 persen gol di 15 menit terakhir. Ini beda jauh dari prediksi pra-musim yang taruh mereka sebagai underdog kuat dengan peluang 5 persen juara. Start bagus ini kayak gelembung—menjanjikan, tapi gampang pecah di bawah tekanan.

Faktor Cedera dan Disiplin yang Hancurkan Momentum: Chelsea Dicoret dari List Juara Premier League, Kenapa?

Cedera jadi mimpi buruk utama. Bek tengah kunci absen sejak September karena masalah lutut, memaksa rotasi yang bikin lini belakang bolong-bolong. Kiper utama juga diragukan fit setelah cedera bahu, bikin cadangan sering main dan kebobolan konyol dari tembakan jarak jauh. Total, enam pemain inti absen kumulatif lebih dari 20 laga, termasuk gelandang bertahan yang biasa jadi jangkar. Maresca bilang pasca-laga Wolves, “Kami butuh stabilitas, cedera ini bunuh ritme kami.” Efeknya? Pertahanan kebobolan 1,2 gol per laga, naik dari 0,8 di pra-musim.

Disiplin juga parah: tiga kartu merah musim ini, termasuk dua di laga September yang bikin mereka main 10 orang dan kalah telak. Ini pola lama—musim lalu saja, mereka punya rekor kartu terbanyak di liga. Kartu kuning 22 lembar bikin pemain kunci sering absen, tambah beban rotasi. Jadwal padat dengan Liga Champions bikin kelelahan fisik, di mana Chelsea kalah dua dari tiga laga midweek. Faktor finansial FFP juga batasi belanja Januari, meski skuad muda mereka punya potensi. Singkatnya, cedera dan disiplin ini bikin Chelsea kayak tim yang belum matang, bukan calon juara.

Pandangan Analis: Dari Optimis ke Skeptis

Analis sepak bola kini kompak bilang Chelsea takkan juara. Supercomputer Opta proyeksikan finis keempat dengan peluang cuma 8 persen, di belakang Arsenal (35 persen), City (25 persen), dan Liverpool (20 persen). Gary Neville, komentator tajam, sebut “mereka punya skuad bagus, tapi mentalitas juara nol besar” setelah imbang lawan Liverpool. Bahkan Maresca sendiri akui pasca-kekalahan Oktober, “Kami takkan di sana musim ini karena kurang konsisten.” Arne Slot dari Liverpool tambah bensin, bilang Chelsea “overhyped” setelah Club World Cup.

Di media sosial, opini terbelah: fans Blues optimis lihat posisi tiga, tapi mayoritas pengamat soroti gap pengalaman—Maresca baru musim pertama, beda dengan Arteta atau Klopp yang sudah bertahun-tahun bangun tim. Prediksi ESPN finis ketiga, tapi dengan catatan: kalau cedera reda, mungkin top-four aman, tapi gelar? Terlalu jauh. Rival seperti City unggul dalam efisiensi (konversi peluang 20 persen vs Chelsea 14 persen), sementara Arsenal lebih solid bertahan. Ini bikin Chelsea dicoret—bukan karena jelek, tapi karena liga ini kejam, dan mereka belum siap tempur panjang.

Kesimpulan

Chelsea dicoret dari list juara Premier League 2025-26 bukan karena start buruk, tapi karena rapuhnya fondasi: konsistensi hilang, cedera numpuk, dan disiplin letoy. Posisi tiga dengan 20 poin masih manis, tapi enam poin dari puncak terasa jauh dengan tren ini. Maresca punya skuad berbakat, tapi butuh perbaikan cepat jelang Desember yang penuh laga besar. Bagi fans, ini pelajaran: trofi Club World Cup bagus, tapi liga domestik beda level. Kalau bangkit, finis top-four realistis; kalau tidak, musim ini cuma transisi lagi. Pekan depan lawan City bakal tes asli—drama Premier League tak pernah kehabisan plot twist.

 

BACA SELENGKAPNYA DI..

Post Comment