Apakah Sepak Bola Indonesia Sudah Terkenal di Mata Dunia?
Apakah Sepak Bola Indonesia Sudah Terkenal di Mata Dunia? Sepak bola adalah olahraga paling populer di dunia, dengan 3,5 miliar penggemar, menurut Nielsen (2022). Di Indonesia, sepak bola bukan sekadar permainan, melainkan budaya yang menyatukan jutaan orang dari Sabang sampai Merauke. Dengan penduduk 280 juta jiwa dan antusiasme fanatik, Indonesia disebut sebagai negara penggila bola nomor dua di dunia oleh CNN Indonesia (2017). Namun, apakah sepak bola Indonesia sudah benar-benar terkenal di kancah internasional? Hingga 28 Juni 2025, prestasi Timnas Indonesia, fanatisme suporter, dan pemain keturunan di Eropa menarik perhatian dunia, tetapi tantangan seperti infrastruktur dan manajemen masih menghambat pengakuan global. Artikel ini mengulas sejauh mana sepak bola Indonesia dikenal dunia, menyoroti prestasi, pengaruh suporter, dan hambatan yang dihadapi.
Prestasi Timnas Indonesia
Timnas Indonesia telah mencatat sejarah, meski belum setara dengan raksasa seperti Brasil atau Jerman. Pada 1938, sebagai Hindia Belanda, Indonesia menjadi tim Asia pertama di Piala Dunia, meski kalah 6-0 dari Hungaria, menurut Wikipedia. Pada 2024, Timnas U-23 menembus semifinal Piala Asia U-23, mengalahkan Korea Selatan, sebuah prestasi yang diliput ESPN dan memicu kejutan global. Di bawah Shin Tae-yong, Timnas senior naik dari peringkat FIFA 173 ke 127 pada 2025, menahan imbang Arab Saudi (1-1) dan Australia (0-0) di Kualifikasi Piala Dunia 2026, menurut ANTARA News. Prestasi ini meningkatkan perhatian dunia, dengan FIFA membuka kantor di Jakarta pada 2023 dan memberikan dana Rp85,6 miliar untuk pusat latihan di IKN. Namun, Indonesia belum pernah lolos ke Piala Dunia modern, menunjukkan jarak dengan elite global.
Fanatisme Suporter Indonesia
Suporter Indonesia dikenal sebagai salah satu yang paling fanatik di dunia. Menurut IDN Times (2019), atmosfer pertandingan di Indonesia, dengan koreografi megah dari klub seperti Persib Bandung dan Persija Jakarta, dianggap terbaik di Asia. Survei Nielsen (2024) mencatat 69% penduduk Indonesia adalah penggemar sepak bola, menempatkan Indonesia sebagai negara ketiga terbesar di Asia setelah Vietnam dan UEA. Nonton bareng di alun-alun dan euforia saat Timnas U-23 mengalahkan Korea Selatan pada 2024 menunjukkan semangat luar biasa. Pelatih asing seperti Shin Tae-yong memuji atmosfer ini, menurut ANTARA News (2024). Namun, fanatisme ini jarang diterjemahkan ke partisipasi bermain, dengan hanya 17% penduduk aktif bermain sepak bola, menurut CNN Indonesia (2017), membatasi dampak global.
Pemain Keturunan di Eropa
Pemain keturunan Indonesia seperti Emil Audero (Inter Milan) dan Kevin Diks (Anderlecht) meningkatkan visibilitas sepak bola Indonesia. Menurut Mashable (2024), Emil, dengan ayah asal Mataram, pernah bermain untuk Juventus, sementara Kenny Tete (Fulham) memiliki ibu dari Nias. Keberhasilan mereka di liga top Eropa membawa nama Indonesia, meski mereka bermain untuk negara lain. Di level muda, Egy Maulana Vikri, yang bermain di Lechia Gdansk, dijuluki “Messi Indonesia” dan menarik perhatian di Polandia, menurut IDN Times (2019). Prestasi ini meningkatkan persepsi internasional, tetapi minimnya pemain lokal di liga top dunia menunjukkan keterbatasan pengembangan talenta.
Tantangan Infrastruktur dan Manajemen: Apakah Sepak Bola Indonesia Sudah Terkenal di Mata Dunia?
Infrastruktur dan manajemen menjadi hambatan utama. Menurut BEM FEB UGM (2019), kualitas lapangan di Indonesia tertinggal dibandingkan negara seperti Brasil. Hanya 30% sekolah sepak bola memiliki fasilitas standar, menurut Kompas.com (2024). Skandal seperti pengaturan skor pada 2018 dan konflik PSSI, termasuk sanksi FIFA pada 2015, merusak reputasi, menurut Arahkita.com. Meski PSSI kini bekerja sama dengan FIFA untuk membangun pusat latihan, masalah seperti konflik kepentingan di Liga 1 masih ada. Ini membatasi daya saing klub Indonesia di AFC Champions League, dengan minimnya prestasi dibandingkan klub Jepang atau Korea Selatan.
Pengaruh Global dan Potensi Masa Depan: Apakah Sepak Bola Indonesia Sudah Terkenal di Mata Dunia?
Sepak bola Indonesia mulai mendapat perhatian global. FIFA memuji kemajuan Timnas pada 2022 melalui Instagram, menyoroti pemain seperti Marselino Ferdinan, menurut Trans7. Hosting Piala Dunia U-17 2023 meningkatkan eksposur, dengan liputan media seperti ESPN. Streaming pertandingan di Vidio naik 15% pada 2024, menunjukkan minat domestik yang mendukung eksposur global. Namun, dibandingkan Brasil, yang memiliki lima gelar Piala Dunia, atau Argentina, yang identik dengan Messi, Indonesia masih dianggap medioker, menurut Afandriadya.com (2024). Dengan investasi infrastruktur dan manajemen yang lebih baik, Indonesia berpotensi menjadi kekuatan Asia seperti Jepang.
Kesimpulan: Apakah Sepak Bola Indonesia Sudah Terkenal di Mata Dunia?
Sepak bola Indonesia mulai dikenal dunia berkat prestasi Timnas, fanatisme suporter, dan pemain keturunan di Eropa. Peringkat FIFA yang naik, hasil imbang melawan tim kuat, dan perhatian FIFA menunjukkan kemajuan. Namun, minimnya prestasi di Piala Dunia, infrastruktur terbatas, dan skandal manajemen menghambat pengakuan penuh. Pada 28 Juni 2025, Indonesia adalah negara dengan potensi besar, tetapi belum setara dengan raksasa global. Dengan reformasi PSSI dan investasi fasilitas, sepak bola Indonesia bisa benar-benar mendunia, membawa kebanggaan dari Jakarta ke panggung internasional.
Post Comment